Bukan Cuma Gula, Ini Jenis Pemanis dan Dampaknya dalam Pangan Olahan
Pernahkah kamu membaca label ‘tanpa gula tambahan’ di produk minuman atau makanan olahan, lalu merasa aman?
Padahal, rasa manis dalam makanan kita bukan hanya berasal dari gula.
Ada berbagai jenis pemanis buatan yang juga digunakan untuk menciptakan sensasi manis yang sama, bahkan lebih kuat.
Di balik klaim rendah kalori dan sugar free, ada senyawa sintetis yang patut kita kenali dan waspadai
Kenapa? Karena pemanis buatan ini bisa berdampak berbeda pada kesehatan dan harus digunakan sesuai regulasi.
Penggunaan pemanis buatan diatur regulasinya pada Peraturan BPOM No. 11 tahun 2019 tentang bahan tambahan pangan.
Di dalam kategori produk pangan, pemanis termasuk ke dalam golongan bahan tambahan kimia selain bahan-bahan lainnya seperti antioksidan, pemutih, pengawet, pewarna, dan sebagainya.
Pada dasarnya pemanis buatan merupakan senyawa yang secara substansial memiliki tingkat kemanisan lebih tinggi dibandingkan sukrosa.
Karena tingkat kemanisannya yang tinggi, penggunaan pemanis buatan dalam produk pangan hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil sehingga dapat dikatakan rendah kalori atau tidak mengandung kalori.
Selain itu penggunaan pemanis buatan jauh lebih murah dibanding penggunaan sukrosa.
Penggunaan pemanis buatan yang semula hanya ditujukan pada produk-produk khusus bagi penderita diabetes, saat ini penggunaannya semakin meluas pada berbagai produk pangan secara umum.
Beberapa pemanis buatan bahkan tersedia untuk dapat langsung digunakan atau ditambahkan langsung oleh konsumen sebagai pengganti gula.
Propaganda mengenai penggunaan pemanis buatan umumnya dikaitkan dengan isu-isu kesehatan seperti: pengaturan berat badan, pencegahan kerusakan gigi, dan bagi penderita diabetes dinyatakan dapat mengontrol peningkatan kadar glukosa dalam darah.
Namun demikian, tidak selamanya penggunaan pemanis buatan tersebut aman bagi kesehatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis pemanis buatan berpotensi menyebabkan tumor dan bersifat karsinogenik.
Oleh karena itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berikut BPOM telah menetapkan batas-batas yang disebut Acceptable Daily Intake (ADI) atau kebutuhan per orang per hari, yaitu jumlah yang dapat dikonsumsi tanpa menimbulkan resiko.
Jenis dan Batas Konsumsi Harian Pemanis Buatan
Menjaga batas aman konsumsi bahan pemanis buatan diatur PerBPOM No 11 Tahun 2019. Melansir Siloamhospital.com (22/24), berikut batas konsumsi harian pemanis buatan:
1. Aspartam
Maksimal 50 mg per kilogram berat badan per hari.
Kalau diibaratkan saset pemanis, itu setara dengan sekitar 75 saset per hari.
2. Sakarin
Punya julukan "si kristal putih tanpa kalori", batas konsumsi hariannya, yaitu 15 mg per kilogram berat badan per hari, atau kira-kira 15 saset pemanis.
3. Acesulfame Potassium (Acesulfame K)
Batas konsumsi hariannya mirip sakarin, 15 mg per kilogram berat badan per hari, atau sekitar 23 saset pemanis.
4. Neotam
Neotam bisa 7.000 sampai 13.000 kali lebih manis dari gula pasir. Batas konsumsi hariannya pun sangat kecil, cuma 0,3 mg per kilogram berat badan per hari, setara dengan sekitar 23 saset pemanis.
5. Sukralosa
Batas konsumsi hariannya adalah 5 mg per kilogram berat badan per hari, kurang lebih setara dengan 23 saset pemanis.
Dampak Penggunaan Bahan Pemanis Buatan
Selanjutnya penggunaan bahan pemanis buatan juga mengundang beragam risiko kesehatan. Mengutip halodoc (24/03) berikut dampak penggunaan bahan pemanis buatan yang perlu anda perhatikan:
1. Membuat Kecanduan dan Nafsu Makanan Berlebih
pemanis buatan memiliki rasa manis ekstrem dibanding gula. Seseorang yang terbiasa sekan mati rasa dan akhirnya terbiasa dengan rasa manis yang tinggi.
2. Penyebab kanker
Tak Cuma diabetes, konsumsi makanan dengan tambahan pemanis buatan juga memicu munculnya sel kanker.
3. Picu kepanikan
Kebiasaan konsumsi pemanis buatan juga picu perilaku makan tak biasa dan kepanikan jika makanan atau minuman tidak sesuai selera.
4. Beresiko sebabkan penyakit kronis
Dan sudah jelas konsumsi berlebih juga mengundang penyakit kronis, seperti kencing manis, diabetes mellitus, kanker, masalah pada usus, kebutaan dini, dan sebagainya.
Rasa manis bukan cuma soal gula. Di baliknya bisa ada banyak zat yang perlu kita kenali dan pastikan aman.
Bagi pelaku usaha, penting untuk tidak hanya membuat produk lezat, tapi juga aman, teruji, dan patuh regulasi.
Referensi:
Ambarsari, Indrie, Qantyah & Sarjana, 2009, “Penerapan Standar Penggunaan Pemanis Buatan pada Produk Pangan”, Jurnal Standardisasi Vol. 11, No. 1 Tahun 2009 : 46 – 56.
Terbaru

Mengenal Lebih Dekat Bakteri Coliform , Indikator Kebersihan Air dan Makanan
Coliform adalah kelompok bakteri yang biasanya digunakan sebagai indikator apakah air atau makanan s...
Selengkapnya
Mengungkap Fakta Depot Air Minum Isi Ulang Yang Perlu Kamu Tahu
Waspada! Air isi ulang yang jernih belum tentu aman. Telusuri fakta, risiko kesehatan (seperti E. co...
Selengkapnya
Mengendalikan Air Dalam Makanan , Strategi Efektif Kurangi Food Waste
Mengendalikan kadar air berarti memperlambat proses pembusukan, memperpanjang masa simpan produk, da...
Selengkapnya
Jangan Sepelekan ! Tips Menjaga Kualitas Makanan Dari Bahaya Kuman Akibat Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca yang semakin ekstrem berpengaruh besar terhadap kualitas makanan yang kita konsumsi ...
Selengkapnya
Mengenal Perbedaan Kadar Air Dalam Makanan Kering dan Basah
Kadar air dalam makanan tak hanya memengaruhi daya tahan dan cara penyimpanan, tetapi juga membentuk...
Selengkapnya
Pentingnya K3 di Tempat Kerja: 5 Bahaya Tersembunyi & Solusinya
Tempat kerja tampak aman? Waspada 5 bahaya tersembunyi K3 (Fisik, Kimia, Biologi, Ergonomi, Psikolog...
Selengkapnya
Cegah Kontaminasi Cacing Gelang Pada Makanan
Telur cacing akan masuk ke dalam tubuh ketika tangan atau jari yang terkontaminasi dari lingkungan b...
Selengkapnya
Mengenal Rahasia Awetnya Makanan Siap Saji, Pentingnya Kolaborasi Produsen dan Laboratorium
Pelajari bagaimana kadar air memengaruhi umur simpan makanan siap saji serta peran teknologi pengawe...
Selengkapnya
Kotor Lagi ! Limbah Hotel di Puncak Bogor Cemari Sungai Ciliwung
Limbah hotel yang langsung dibuang ke aliran sungai tanpa proses pengolahan mengandung bahan berbaha...
Selengkapnya
Awas ! Risiko Kadar Air Berlebih Dalam Produk Makananmu
Air tersembunyi ini sering tidak disadari dan dapat menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme jik...
Selengkapnya
Fungsi Kadar Air Dalam Kualitas Makanan
Air adalah medium utama yang memungkinkan reaksi kimia, pertumbuhan mikroorganisme, dan perubahan fi...
Selengkapnya
Merah Putih Berkibar di Istana Merdeka, Saatnya Lingkungan Juga Merdeka dari Polusi
Perayaan Kemerdekaan RI di Istana Merdeka dengan bendera berkibar di langit biru berisiko ternoda po...
Selengkapnya
Tips Memilih AMDK Yang Tepat
Memilih AMDK yang tepat tidak hanya memastikan rasa dan kualitas air yang baik, tetapi juga meminima...
Selengkapnya
Membedah Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Yang Aman
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) kini menjadi pilihan praktis dan populer bagi banyak orang untuk meme...
Selengkapnya