Rahasia Umur Simpan Makanan: Cara Menjaga Daya Tahan dan Kualitasnya

4 days ago By : Rivaldy Hadi Putra


Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa ada makanan yang bisa bertahan bertahun-tahun, sementara yang lain membusuk hanya dalam hitungan hari? Rahasianya terletak pada apa yang disebut sebagai umur simpan, sebuah konsep penting dalam ilmu pangan yang menentukan seberapa lama suatu produk bisa dikonsumsi dengan aman dan berkualitas. Memahami konsep umur simpan makanan bukan hanya tentang membaca tanggal kedaluwarsa, tetapi merupakan sebuah pengetahuan yang memberdayakan kita untuk menjaga setiap makanan yang dikonsumsi tetap aman, sehat dan berkualitas.

BPOM menjelaskan bahwa umur simpan didefinisikan sebagai rentang waktu di mana suatu produk pangan masih berada dalam kondisi layak untuk dikonsumsi. Kelayakan ini merupakan sebuah paket lengkap yang mencakup aspek keamanan, kualitas gizi, cita rasa, aroma, dan tekstur produk. Ketika suatu produk melewati batas umur simpannya, kualitasnya secara bertahap akan menurun dan pada titik tertentu bisa menjadi tidak aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, dengan menggali lebih dalam tentang faktor-faktor yang menentukan daya tahan sebuah produk, kita dapat menjadi konsumen yang lebih cerdas, cermat, dan bertanggung jawab.

Untuk mengoptimalkan pemahaman kita, penting untuk mengenali dua istilah utama yang sering tertera pada label kemasan: "Baik Digunakan Sebelum" (Best Before) dan "Tanggal Kadaluwarsa" (Use By atau Expired Date). "Baik Digunakan Sebelum" lebih berfokus pada kualitas puncak produk. Artinya, setelah tanggal tersebut terlewati, produk kemungkinan besar masih aman untuk dikonsumsi, namun kualitasnya seperti rasa, aroma, atau kerenyahannya mungkin sudah tidak seoptimal sebelumnya. Di sisi lain, "Tanggal Kadaluwarsa" merupakan batas akhir yang menunjukkan kapan produk tersebut masih aman dikonsumsi. Mengonsumsi produk setelah melewati tanggal ini memiliki potensi risiko kesehatan karena kemungkinan telah terjadi pertumbuhan mikroorganisme atau kerusakan produk yang signifikan.

Faktor Kunci yang Mempengaruhi Umur Simpan

Daya tahan atau umur simpan sebuah produk pangan tidaklah terjadi secara acak. Ada serangkaian faktor ilmiah yang saling berinteraksi, mulai dari sifat bawaan bahan pangan itu sendiri hingga cara kita memperlakukannya di rumah. Faktor-faktor ini secara umum dapat dibagi menjadi karakteristik internal produk dan pengaruh dari lingkungan eksternal.

Karakteristik internal sebuah produk pangan adalah fondasi utama dari umur simpannya. Salah satu elemen paling berpengaruh adalah kandungan air atau yang dalam ilmu pangan dikenal sebagai aktivitas air (water activity). Produk dengan kandungan air tinggi, seperti daging segar, ikan, buah-buahan, dan susu, menyediakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan ragi yang dapat mempercepat proses pembusukan. Inilah mengapa umur simpannya cenderung lebih singkat. Sebaliknya, produk kering seperti biskuit, mi instan, atau biji-bijian memiliki umur simpan yang jauh lebih panjang karena minimnya ketersediaan air mampu menghambat aktivitas mikroba secara efektif. Selain air, tingkat keasaman (pH) juga memainkan peran krusial. Makanan dengan pH rendah (bersifat asam), seperti acar, yogurt, atau buah-buahan yang diawetkan, cenderung lebih awet karena lingkungan asam menciptakan kondisi yang kurang mendukung bagi pertumbuhan banyak jenis bakteri perusak.

Baca Juga :
Makanan Cepat Saji Cepat Basi? Ini Penyebab dan Tips Aman Mengonsumsinya

Teknologi pengolahan pangan modern telah memberikan kontribusi luar biasa dalam memperpanjang umur simpan makanan secara aman dan efektif. Proses-proses seperti pasteurisasi, sterilisasi, pengeringan, dan pembekuan dirancang secara khusus untuk mengendalikan faktor-faktor penyebab kerusakan. Pasteurisasi, yang umum dilakukan pada susu, menggunakan pemanasan suhu tinggi dalam waktu singkat untuk menonaktifkan sebagian besar mikroba patogen. Sementara itu, sterilisasi dengan teknologi Ultra High Temperature (UHT) menggunakan suhu yang jauh lebih tinggi, sehingga mampu membuat produk seperti susu UHT menjadi sangat awet dan dapat disimpan di suhu ruang selama berbulan-bulan sebelum dibuka. Teknik pengeringan bekerja dengan prinsip sederhana yaitu menghilangkan kandungan air, sedangkan pembekuan secara efektif "menidurkan" mikroorganisme, sehingga aktivitas biologis mereka melambat secara drastis.

Kemasan memegang peranan vital sebagai garda terdepan yang melindungi produk dari berbagai pengaruh lingkungan luar. Fungsi utamanya adalah menjadi penghalang kokoh dari oksigen, kelembapan, cahaya, dan kontaminasi fisik yang dapat menurunkan kualitas makanan. Kemasan vakum, yang prosesnya menyedot keluar seluruh udara dari dalam kantong, sangat efektif untuk mencegah oksidasi yang menjadi penyebab utama bau tengik pada produk berlemak seperti kacang-kacangan atau keripik. Ada pula teknologi yang lebih canggih seperti Modified Atmosphere Packaging (MAP), di mana udara di dalam kemasan digantikan dengan campuran gas khusus (seperti nitrogen dan karbon dioksida) untuk memperlambat proses pematangan pada buah dan sayur segar serta menghambat pertumbuhan mikroba. Pemilihan material kemasan, seperti botol kaca gelap untuk minyak zaitun atau karton berlapis aluminium untuk susu UHT, juga dirancang secara spesifik untuk memaksimalkan umur simpan produk.

Suhu penyimpanan adalah salah satu faktor eksternal paling kritis yang dapat mempercepat atau memperlambat laju penurunan mutu makanan. Secara mendasar, suhu dingin mampu memperlambat reaksi kimia dan aktivitas pertumbuhan mikroorganisme. Inilah prinsip di balik mengapa menyimpan makanan di dalam lemari pendingin atau freezer dapat secara signifikan memperpanjang kesegarannya. Setiap produk memiliki suhu penyimpanan idealnya masing-masing. Dengan mengikuti anjuran
penyimpanan yang tertera pada label kemasan, kita telah mengambil langkah sederhana namun sangat efektif untuk menjaga kualitas produk hingga akhir masa simpannya.

Faktor lingkungan lainnya seperti kelembapan dan paparan cahaya juga memberikan dampak yang signifikan. Kelembapan udara yang tinggi dapat memicu pertumbuhan jamur dan membuat produk kering seperti keripik atau sereal menjadi lembek dan kehilangan kerenyahannya. Di sisi lain, paparan cahaya langsung, terutama sinar ultraviolet dari matahari, dapat memicu reaksi oksidasi yang merusak lemak dan minyak, menyebabkan bau tengik, serta menurunkan kandungan vitamin-vitamin penting dalam produk, seperti vitamin A dan D. Inilah alasan mengapa banyak produk sensitif seperti minyak goreng atau suplemen vitamin dikemas dalam wadah yang tidak tembus cahaya.

Baca Juga :
Mengenal Perbedaan Kadar Air Dalam Makanan Kering dan Basah

Menjadi Konsumen Cerdas untuk Masa Depan Pangan yang Berkelanjutan

Memahami seluk-beluk umur simpan makanan memiliki dampak yang jauh lebih besar dari sekadar menjaga keamanan pangan di dapur kita; ini adalah langkah krusial untuk berpartisipasi dalam solusi mengatasi masalah limbah makanan global. Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) melaporkan bahwa sekitar sepertiga dari total makanan yang diproduksi di dunia terbuang sia-sia setiap tahunnya. Sebagian besar dari pemborosan ini ironisnya terjadi di tingkat rumah tangga, yang sering kali dipicu oleh kesalahpahaman dalam mengartikan label umur simpan. Banyak sekali makanan yang masih sangat layak dan bergizi dibuang hanya karena telah melewati tanggal "Baik Digunakan Sebelum".

Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat mengadopsi kebiasaan-kebiasaan cerdas untuk mengurangi limbah makanan, yang pada akhirnya akan membantu menghemat pengeluaran dan mendukung ketahanan pangan. Langkah pertama dimulai dari perencanaan belanja yang bijak. Membuat daftar belanja berdasarkan menu mingguan akan membantu memastikan kita hanya membeli bahan-bahan yang benar-benar dibutuhkan dalam jumlah yang tepat. Selanjutnya, praktikkan metode penyimpanan yang benar di rumah. Terapkan sistem "First-In, First-Out" (FIFO), di mana produk yang lebih dulu dibeli diletakkan di bagian depan rak atau kulkas agar digunakan lebih awal. Manfaatkan wadah kedap udara untuk menyimpan sisa makanan agar kesegarannya lebih terjaga.

Pada akhirnya, memahami rahasia di balik umur simpan adalah sebuah perjalanan untuk memberdayakan diri kita menjadi konsumen yang lebih bijak, sehat, dan berkelanjutan. Pengetahuan ini mampu mengubah cara kita berbelanja, menyimpan, hingga mengonsumsi makanan. Menjaga pangan agar tetap aman dan berkualitas adalah sebuah tanggung jawab bersama, di mana peran aktif kita sebagai konsumen sama pentingnya dengan peran produsen. Dengan demikian, kita tidak hanya berkontribusi dalam menjaga kesehatan keluarga, tetapi juga secara langsung berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kestabilan sumber daya pangan untuk masa depan yang lebih baik.


Terbaru

...
4 days ago

Rahasia Umur Simpan Makanan: Cara Menjaga Daya Tahan dan Kualitasnya

​Apa itu Umur Simpan Makanan? Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa ada makanan yang bisa bertahan...

Selengkapnya
Information
...
1 week ago

Permen LH No. 11 Tahun 2025: Panduan Lengkap Baku Mutu & Standar Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik

Ketahui aturan terbaru dari Kementerian Lingkungan Hidup tentang baku mutu air limbah domestik dan s...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Residu Pestisida pada Buah dan Sayuran: Ancaman Tersembunyi bagi Keamanan Pangan

Dalam era pertanian modern, pestisida berperan penting untuk melindungi tanaman dari serangan hama d...

Selengkapnya
Information
...
1 month ago

Organik Dalam Makanan : Mengenal Istilah Makanan Organik Dan Non-Organik

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah organik semakin sering muncul di dunia makanan dan gaya hidup...

Selengkapnya
technical
...
1 month ago

Kapan Waktu Terbaik Minum Teh Hijau ? Ini Analisisnya Berdasarkan Siklus Metabolisme Tubuh

Kapan sebenarnya waktu terbaik untuk menikmati secangkir teh hijau agar manfaatnya dapat diserap sec...

Selengkapnya
technical
...
1 month ago

Minum Kombucha Tiap Hari ? Ini Manfaatnya Untuk Pencernaan!

Kombucha bukan sekadar tren sesaat, melainkan termasuk dalam kategori pangan fungsional karena menga...

Selengkapnya
technical
...
1 month ago

Percaya Atau Tidak , Inilah 5 Alasan Ilmiah Mengapa Teh Cocok Untuk Pegawai Kantoran

tahukah kamu bahwa solusi alami untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas ini sudah ada dal...

Selengkapnya
Information
...
1 month ago

Kelebihan dan Kekurangan Program Fortifikasi Makanan di Indonesia

mengupas secara komprehensif berbagai aspek program fortifikasi makanan di Indonesia, menyajikan arg...

Selengkapnya
technical
...
1 month ago

Apa Itu Hujan Asam? Kenali Penyebab, Dampak, Dan Solusi Bagi Lingkungan Hidup

Hujan asam terjadi ketika kandungan zat kimia berbahaya di udara, seperti sulfur dioksida (SO₂) da...

Selengkapnya
technical
...
1 month ago

8 Tanaman Hias Loveable Dengan Warna Brave Pink Green Hero, Percantik Halaman Sambil Jaga Lingkungan

Warna tanaman hias begitu beragam dan unik, mengundang rasa ingin memiliki. Dari hanya percampuran d...

Selengkapnya
Entertaiment
...
1 month ago

Mengenal Environmental Baseline Study (EBS) Untuk Industri Ramah Lingkungan

Dengan mengintegrasikan teknologi hijau, efisiensi energi, serta pengelolaan limbah yang tepat, indu...

Selengkapnya
technical
...
1 month ago

Apa Itu Fortifikasi Makanan? Mengenal Zat Tambahan Makanan Dan Manfaatnya Untuk Tubuh

9 Dari 10 Ahli Setuju! Fortifikasi Makanan Memberikan Manfaat Luar Biasa Bagi Tubuh- Yuk Kenali Jeni...

Selengkapnya
technical
...
1 month ago

Rahasia Gaya Hidup Sehat dengan Secangkir Teh

Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan konsumsi pangan ala...

Selengkapnya
technical
...
1 month ago

Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!

Pentingnya kesadaran akan keberadaan mikroplastik dalam seafood yang dikonsumsi sehari-hari. Berikut...

Selengkapnya
Information