Manis Itu Pilihan: Pilih yang Alami atau Sintetik?
Rasa manis adalah salah satu rasa dasar yang dapat dikecap lidah manusia.
Rasa manis diperoleh dari gula atau karbohidrat sederhana yang terdapat alami dalam buah-buahan atau sengaja ditambahkan dalam bentuk gula pasir.
Rasa manis juga dapat diperoleh dari pemanis buatan yang sebenarnya tidak ditemukan di alam, namun dapat dibuat oleh manusia.
Pada dasarnya, pemanis seperti gula alami digunakan sebagai bahan tambahan pangan untuk memberikan rasa manis pada produk makanan.
Gula terdiri dari glukosa dan fruktosa yang ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan produk olahan seperti permen, minuman ringan, dan makanan penutup.
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Di samping itu, pemanis buatan semula digunakan hanya untuk penderita diabetes, namun saat ini penggunaannya semakin luas pada berbagai produk pangan secara umum.
Pemanis buatan dapat membantu orang dengan pengidap diabetes dan obesitas untuk mengontrol gula darah dan tidak menambah kalori.
Namun, disamping manfaatnya, pemanis buatan juga dapat menimbulkan efek samping apabila digunakan melebihi batas standar, seperti meningkatkan resiko penyakit ginjal, diabetes, dan gigi berlubang.
Asal Mula Pemanis Alami dan Buatan
Secara garis besar, kedua pemanis ini memiliki perbedaan dari bahan asal dan manfaatnya.
Pemanis alami berasal dari tanaman seperti tebu dan bit serta berperan sebagai sukrosa dan merupakan sumber kalori.
Sedangkan pemanis buatan, seperti aspartam, siklamat, sakarin, dan sukralosa, digunakan hanya dengan anjuran yang telah ditetapkan, karena penggunaan yang melebihi batas malah justru dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.
Sakarin, ditemukan secara tidak sengaka pada tahun 1878 oleh Constantine Fahlberg, seorang asisten peneliti di laboratorium Prof. Ira Remsen di Johns Hopkins University. Penemuan ini terjadi ketika Fahlberg tidak sengaja mencicipi kerak manis pada tangannya yang sebelumnya terkontaminasi oleh senyawa kimia hasil penelitian.
Selain itu ada aspartam yang ditemukan di dalam produk olahan susu, contohnya yogurt.
Sukralosa adalah bahan pemanis buatan yang digunakan dalam memanggang benda-benda karena tahan terhadap panas.
Keunggulan dan Kekurangan Bahan Pemanis Alami & Buatan
Pemanis alami dan pemanis buatan memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing maka dari itu kita sebagai konsumen dapat menentukan jenis pemanis mana yang paling baik bagi tubuh kita.
Apabila Anda tidak menginginkan kalori dari pangan yang kita konsumsi, maka pemanis buatan adalah pilihan yang bijaksana.
Namun, apabila Anda tidak mempermasalahkan asupan energi dari pemanis yang dikonsumsi, maka pemanis alami dapat menjadi pilihan untuk pangan yang akan Anda konsumsi.
Semuanya kembali lagi tentang pola konsumsi, bukan hanya meninjau dari sisi evaluatif pemanis.
Pemanis alami dan pemanis buatan takkan berbahaya sejauh pemanis yang dikonsumsi tidak berlebihan dan selama bahan yang digunakan telah memenuhi standar yang ditetapkan peraturan yang berlaku.
Referensi Jurnal :
Sinaga, Janes dkk. 2024. “Gula dan Kesehatan: Kajian Terhadap Dampak Kesehatan Akibat Konsumsi Gula Berlebih”. Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2, No. 1, Januari 2024.
Tey, SL etc. 2017. “Effects of non-nutritive (artificial vs natural) sweeteners on 24-h glucose profiles”. European Journal of Clinical Nutrition (2017), 1 - 4.
Terbaru

Mengenal Lebih Dekat Bakteri Coliform , Indikator Kebersihan Air dan Makanan
Coliform adalah kelompok bakteri yang biasanya digunakan sebagai indikator apakah air atau makanan s...
Selengkapnya
Mengungkap Fakta Depot Air Minum Isi Ulang Yang Perlu Kamu Tahu
Waspada! Air isi ulang yang jernih belum tentu aman. Telusuri fakta, risiko kesehatan (seperti E. co...
Selengkapnya
Mengendalikan Air Dalam Makanan , Strategi Efektif Kurangi Food Waste
Mengendalikan kadar air berarti memperlambat proses pembusukan, memperpanjang masa simpan produk, da...
Selengkapnya
Jangan Sepelekan ! Tips Menjaga Kualitas Makanan Dari Bahaya Kuman Akibat Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca yang semakin ekstrem berpengaruh besar terhadap kualitas makanan yang kita konsumsi ...
Selengkapnya
Mengenal Perbedaan Kadar Air Dalam Makanan Kering dan Basah
Kadar air dalam makanan tak hanya memengaruhi daya tahan dan cara penyimpanan, tetapi juga membentuk...
Selengkapnya
Pentingnya K3 di Tempat Kerja: 5 Bahaya Tersembunyi & Solusinya
Tempat kerja tampak aman? Waspada 5 bahaya tersembunyi K3 (Fisik, Kimia, Biologi, Ergonomi, Psikolog...
Selengkapnya
Cegah Kontaminasi Cacing Gelang Pada Makanan
Telur cacing akan masuk ke dalam tubuh ketika tangan atau jari yang terkontaminasi dari lingkungan b...
Selengkapnya
Mengenal Rahasia Awetnya Makanan Siap Saji, Pentingnya Kolaborasi Produsen dan Laboratorium
Pelajari bagaimana kadar air memengaruhi umur simpan makanan siap saji serta peran teknologi pengawe...
Selengkapnya
Kotor Lagi ! Limbah Hotel di Puncak Bogor Cemari Sungai Ciliwung
Limbah hotel yang langsung dibuang ke aliran sungai tanpa proses pengolahan mengandung bahan berbaha...
Selengkapnya
Awas ! Risiko Kadar Air Berlebih Dalam Produk Makananmu
Air tersembunyi ini sering tidak disadari dan dapat menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme jik...
Selengkapnya
Fungsi Kadar Air Dalam Kualitas Makanan
Air adalah medium utama yang memungkinkan reaksi kimia, pertumbuhan mikroorganisme, dan perubahan fi...
Selengkapnya
Merah Putih Berkibar di Istana Merdeka, Saatnya Lingkungan Juga Merdeka dari Polusi
Perayaan Kemerdekaan RI di Istana Merdeka dengan bendera berkibar di langit biru berisiko ternoda po...
Selengkapnya
Tips Memilih AMDK Yang Tepat
Memilih AMDK yang tepat tidak hanya memastikan rasa dan kualitas air yang baik, tetapi juga meminima...
Selengkapnya
Membedah Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Yang Aman
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) kini menjadi pilihan praktis dan populer bagi banyak orang untuk meme...
Selengkapnya