Cegah Wabah Penyakit Pada Pangan Lewat Uji Mikroba
Pernah dengar kabar keracunan massal usai makan di acara keluarga atau sekolah? Atau kabar produk makanan yang ditarik dari pasaran karena mengandung bakteri berbahaya?
Yup, itu bukan sekadar cerita tapi kenyataan yang bisa terjadi kapan saja kalau kita abai terhadap keamanan makanan.
Faktanya, wabah penyakit akibat pangan yang tercemar mikroorganisme berbahaya masih menjadi tantangan serius di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Setiap tahun, jutaan kasus keracunan makanan dilaporkan, dan sebagian di antaranya berujung pada komplikasi kesehatan berat bahkan kematian.
Kabar baiknya: semua itu bisa dicegah lewat satu langkah sederhana namun krusial, uji mikroba!
Seberapa Efektik Uji Mikroba Pada Pangan?
Pada 02 November 2024, BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.
Hasil uji laboratorium menunjukkan produk ini tercemar bakteri Bacillus cereus.
Latiao diduga menjadi penyebab kejadian luar biasa keracunan pangan (KLB KP) di 7 wilayah di Indonesia (Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, dan Riau).
Langkah yang diambil merupakan upaya BPOM dalam melindungi masyarakat dengan mencegah penyebaran wabah lebih luas.
Telah terjadi KLB keracunan makanan di Puskesmas Ngombol Kecamatan Purworejo pada tanggal 12 Juli 2024.
Dengan uji mikroba yang tepat mendeteksi sumber kontaminasi, wabah berhasil dihentikan dan langkah preventif dapat diterapkan untuk mencegah kejadian serupa.
Pada 2008-2009, Di Chile terjadi 164 kasus listeriosis dan 16 kematian.
Uji mikroba reguler pada produk siap santap (sosis, keju) memicu penerapan kebijakan “nol toleransi”, serta recall dan kontrol yang tepat, hasilnya wabah segera terkendali (Chile Listerious Outbreak).
Wabah E. coli O104:H4 di Jerman, 2011. Identifikasi strain patogen melalui laboratorium, termasuk penemuan strain dalam sampel kacang fenugreek, memungkinkan penarikan massal produk dalam hitungan hari.
Penarikan cepat benih fenugreek membantu menghentikan penyebaran dan menurunkan jumlah kasus secara signifikan.
Dalam konteks inilah, pengujian mikroba memainkan peran vital sebagai benteng pertama pencegahan.
Melalui uji mikrobiologis yang tepat dan berkelanjutan, kontaminasi dapat dideteksi sejak dini, baik pada bahan baku, produk setengah jadi, maupun makanan siap saji.
Hasil pengujian ini tidak hanya berfungsi sebagai alat kontrol mutu, tetapi juga sebagai instrumen penting dalam mencegah wabah penyakit bawaan pangan secara sistematis.
Terbaru

Mengenal Lebih Dekat Bakteri Coliform , Indikator Kebersihan Air dan Makanan
Coliform adalah kelompok bakteri yang biasanya digunakan sebagai indikator apakah air atau makanan s...
Selengkapnya
Mengungkap Fakta Depot Air Minum Isi Ulang Yang Perlu Kamu Tahu
Waspada! Air isi ulang yang jernih belum tentu aman. Telusuri fakta, risiko kesehatan (seperti E. co...
Selengkapnya
Mengendalikan Air Dalam Makanan , Strategi Efektif Kurangi Food Waste
Mengendalikan kadar air berarti memperlambat proses pembusukan, memperpanjang masa simpan produk, da...
Selengkapnya
Jangan Sepelekan ! Tips Menjaga Kualitas Makanan Dari Bahaya Kuman Akibat Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca yang semakin ekstrem berpengaruh besar terhadap kualitas makanan yang kita konsumsi ...
Selengkapnya
Mengenal Perbedaan Kadar Air Dalam Makanan Kering dan Basah
Kadar air dalam makanan tak hanya memengaruhi daya tahan dan cara penyimpanan, tetapi juga membentuk...
Selengkapnya
Pentingnya K3 di Tempat Kerja: 5 Bahaya Tersembunyi & Solusinya
Tempat kerja tampak aman? Waspada 5 bahaya tersembunyi K3 (Fisik, Kimia, Biologi, Ergonomi, Psikolog...
Selengkapnya
Cegah Kontaminasi Cacing Gelang Pada Makanan
Telur cacing akan masuk ke dalam tubuh ketika tangan atau jari yang terkontaminasi dari lingkungan b...
Selengkapnya
Mengenal Rahasia Awetnya Makanan Siap Saji, Pentingnya Kolaborasi Produsen dan Laboratorium
Pelajari bagaimana kadar air memengaruhi umur simpan makanan siap saji serta peran teknologi pengawe...
Selengkapnya
Kotor Lagi ! Limbah Hotel di Puncak Bogor Cemari Sungai Ciliwung
Limbah hotel yang langsung dibuang ke aliran sungai tanpa proses pengolahan mengandung bahan berbaha...
Selengkapnya
Awas ! Risiko Kadar Air Berlebih Dalam Produk Makananmu
Air tersembunyi ini sering tidak disadari dan dapat menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme jik...
Selengkapnya
Fungsi Kadar Air Dalam Kualitas Makanan
Air adalah medium utama yang memungkinkan reaksi kimia, pertumbuhan mikroorganisme, dan perubahan fi...
Selengkapnya
Merah Putih Berkibar di Istana Merdeka, Saatnya Lingkungan Juga Merdeka dari Polusi
Perayaan Kemerdekaan RI di Istana Merdeka dengan bendera berkibar di langit biru berisiko ternoda po...
Selengkapnya
Tips Memilih AMDK Yang Tepat
Memilih AMDK yang tepat tidak hanya memastikan rasa dan kualitas air yang baik, tetapi juga meminima...
Selengkapnya
Membedah Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Yang Aman
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) kini menjadi pilihan praktis dan populer bagi banyak orang untuk meme...
Selengkapnya