Clean Label Kunci Bisnis Pangan Naik Kelas di Era Konsumen Cerdas
Tren utama dalam industri makanan adalah preferensi konsumen terhadap makanan yang sehat, alami, dan berkelanjutan serta inisiatif industri untuk memenuhi permintaan konsumen.
Di tengah semakin meningkatnya kesadaran konsumen terhadap kesehatan dan keamanan pangan, istilah “clean label” bukan lagi sekadar tren, melainkan standar baru yang semakin dikejar industri pangan.
Konsumen kini ingin tahu apa isi produk yang mereka konsumsi, dari mana asalnya, dan seberapa ‘alami’ bahan-bahan di dalamnya.
Berdasarkan data The Hartman Group pada tahun 2017 terkait sudut pandang konsumen terhadap produk clean label, sebanyak 65% konsumen memilih produk dengan komposisi terpendek dan 58% konsumen juga menyatakan memilih produk dengan komposisi yang mereka pahami.
Di kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, hampir 60–69% konsumen semakin peduli pada clean label saat memilih produk.
Apa Itu Clean Label?
Clean label merujuk pada pelabelan makanan yang tidak mencantumkan bahan-bahan yang berpotensi dianggap merugikan atau tidak diinginkan oleh konsumen.
Berdasarkan definisi dari Institute for Food Technologists, clean label berarti memproduksi makanan dengan jumlah bahan seminimal mungkin, menggunakan komponen yang dikenal luas dan dipersepsikan sehat oleh masyarakat.
Ini mencakup produk yang menggunakan bahan-bahan yang mudah dikenali serta bebas dari perasa buatan atau zat kimia sintetis.
Tujuan utama dari konsep clean label adalah merespons kekhawatiran konsumen terhadap kandungan dalam makanan yang dapat membahayakan kesehatan.
Oleh karena itu, produsen berupaya untuk menghadirkan makanan yang senatural dan sesehat mungkin.
Istilah “clean label” masih belum cukup populer di Indonesia dan belum memiliki regulasi resmi secara tertulis sehingga seringkali diartikan secara subjektif dari sudut pandang konsumen dan produsen produk olahan.
Secara sederhana produk clean label adalah produk dengan komposisi sependek mungkin atau menggunakan istilah seperti alami, tanpa bahan sintetik dan tanpa pengawet pada label kemasan produk.
Namun di balik kesederhanaan tampilannya, implementasi clean label menghadirkan tantangan besar bagi para produsen.
Untuk memenuhi klaim “tanpa pengawet”, “alami”, “bebas pewarna sintetis”, atau bahkan “non-GMO”, dibutuhkan pengujian laboratorium yang akurat dan terverifikasi.
Regulasi dari BPOM dan SNI juga mengharuskan bukti uji yang valid untuk mendukung klaim-klaim tersebut.
Inilah di mana peran laboratorium uji pangan menjadi sangat penting, tidak hanya sebagai pihak verifikasi, tetapi juga sebagai mitra inovasi.
Karena clean label bukan hanya tentang “tampil alami”, tapi juga membuktikannya secara ilmiah.
Validasi dari laboratorium menjadi kunci kepercayaan konsumen dan kepatuhan terhadap regulasi.
Terbaru

Mengenal Lebih Dekat Bakteri Coliform , Indikator Kebersihan Air dan Makanan
Coliform adalah kelompok bakteri yang biasanya digunakan sebagai indikator apakah air atau makanan s...
Selengkapnya
Mengungkap Fakta Depot Air Minum Isi Ulang Yang Perlu Kamu Tahu
Waspada! Air isi ulang yang jernih belum tentu aman. Telusuri fakta, risiko kesehatan (seperti E. co...
Selengkapnya
Mengendalikan Air Dalam Makanan , Strategi Efektif Kurangi Food Waste
Mengendalikan kadar air berarti memperlambat proses pembusukan, memperpanjang masa simpan produk, da...
Selengkapnya
Jangan Sepelekan ! Tips Menjaga Kualitas Makanan Dari Bahaya Kuman Akibat Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca yang semakin ekstrem berpengaruh besar terhadap kualitas makanan yang kita konsumsi ...
Selengkapnya
Mengenal Perbedaan Kadar Air Dalam Makanan Kering dan Basah
Kadar air dalam makanan tak hanya memengaruhi daya tahan dan cara penyimpanan, tetapi juga membentuk...
Selengkapnya
Pentingnya K3 di Tempat Kerja: 5 Bahaya Tersembunyi & Solusinya
Tempat kerja tampak aman? Waspada 5 bahaya tersembunyi K3 (Fisik, Kimia, Biologi, Ergonomi, Psikolog...
Selengkapnya
Cegah Kontaminasi Cacing Gelang Pada Makanan
Telur cacing akan masuk ke dalam tubuh ketika tangan atau jari yang terkontaminasi dari lingkungan b...
Selengkapnya
Mengenal Rahasia Awetnya Makanan Siap Saji, Pentingnya Kolaborasi Produsen dan Laboratorium
Pelajari bagaimana kadar air memengaruhi umur simpan makanan siap saji serta peran teknologi pengawe...
Selengkapnya
Kotor Lagi ! Limbah Hotel di Puncak Bogor Cemari Sungai Ciliwung
Limbah hotel yang langsung dibuang ke aliran sungai tanpa proses pengolahan mengandung bahan berbaha...
Selengkapnya
Awas ! Risiko Kadar Air Berlebih Dalam Produk Makananmu
Air tersembunyi ini sering tidak disadari dan dapat menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme jik...
Selengkapnya
Fungsi Kadar Air Dalam Kualitas Makanan
Air adalah medium utama yang memungkinkan reaksi kimia, pertumbuhan mikroorganisme, dan perubahan fi...
Selengkapnya
Merah Putih Berkibar di Istana Merdeka, Saatnya Lingkungan Juga Merdeka dari Polusi
Perayaan Kemerdekaan RI di Istana Merdeka dengan bendera berkibar di langit biru berisiko ternoda po...
Selengkapnya
Tips Memilih AMDK Yang Tepat
Memilih AMDK yang tepat tidak hanya memastikan rasa dan kualitas air yang baik, tetapi juga meminima...
Selengkapnya
Membedah Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Yang Aman
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) kini menjadi pilihan praktis dan populer bagi banyak orang untuk meme...
Selengkapnya