Cek Kualitas Air Minum : Kenali Bakteri Coliform & Dampaknya
Air adalah esensi kehidupan, sebagian besar tubuh manusia bergantung padanya. Namun, di balik kejernihannya, terdapat ancaman tak terlihat yang dapat membahayakan kesehatan: bakteri coliform. Bakteri ini sering dijadikan indikator kualitas air secara higienis, karena keberadaannya dapat menunjukkan adanya patogen lain yang berbahaya bagi tubuh.
Fakta mengejutkan dari United Nations Children's Fund (UNICEF) mengungkapkan bahwa hampir 70% sumber air minum di Indonesia tercemar bakteri coliform. Ini menjadi perhatian serius mengingat kebutuhan akan air minum yang layak belum terpenuhi sepenuhnya di Indonesia, dengan persentase air minum aman yang baru mencapai 43% menurut Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti.
Prof. Djoko M.H., seorang dosen Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa sumber air baku untuk air minum bisa berasal dari mata air, air permukaan (sungai, danau, waduk), air tanah (sumur gali, sumur bor), hingga air hujan. Meskipun mata air umumnya lebih jernih, ketersediaannya semakin langka. Air tanah sering memiliki kadar besi dan mangan yang tinggi, sementara air hujan bergantung pada musim.
Air minum yang baikseharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa. Lebih dari itu, air minum ideal tidak mengandung kuman penyebab penyakit, makhluk merugikan, atau zat kimia berbahaya. Kekurangan air bersih dapat memicu berbagai penyakit, seperti batu ginjal dan masalah kandung kemih, terutama di daerah tropis seperti Indonesia.
Memahami apa itu bakteri coliform, sumber kontaminasinya, serta dampaknya terhadap tubuh adalah langkah krusial untuk memastikan air yang Anda konsumsi benar-benar aman. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai bakteri coliform dan mengapa pengujian air secara rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan keluarga Anda.
Apa Itu Bakteri Coliform?
Bakteri coliform adalah kelompok bakteri gram-negatif, berbentuk batang, tidak membentuk spora, dan memiliki kemampuan memfermentasi laktosa serta memproduksi gas dalam 48 jam pada suhu 35°C hingga 37°C. Bakteri ini secara alami ditemukan di lingkungan seperti tanah, tumbuhan, dan saluran pencernaan hewan berdarah panas.
Kehadiran bakteri coliform dalam air minum menjadi sinyal potensi kontaminasi feses atau sumber lingkungan lain, yang bisa membawa risiko bakteri penyebab penyakit berbahaya.
Sumber Kontaminasi Bakteri Coliform pada Air Minum
Kontaminasi bakteri coliform dalam air minum bisa berasal dari berbagai sumber. Penyebab utamanya meliputi:
- Masuknya limbah rumah tangga atau kotoran hewan ke dalam sumber air (tanah atau permukaan).
- Kerusakan saluran pipa air, kebocoran, atau sistem pengolahan air yang tidak sempurna.
- Kebersihan yang buruk di sekitar sumur atau tempat penampungan air.
- Penggunaan wadah air yang tidak bersih.
Jenis-Jenis Bakteri Coliform yang Perlu Diketahui
Kualitas air minum harus memenuhi standar yang ditetapkan, termasuk aspek fisik, kimia, bakteriologis, dan radioaktif. Dalam hal mikrobiologi, parameter utama yang diperiksa adalah bakteri Coliform total dan Escherichia coli (E.coli).
Semakin tinggi jumlah bakteri Coliform dalam air, semakin besar kemungkinan adanya patogen lain seperti bakteri, virus, atau parasit penyebab penyakit. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2 Tahun 2023, batas maksimum kadar E.coli dan bakteri Coliform adalah 0 CFU/100 ml.
Jika bakteri Coliform masuk ke pencernaan, dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, tifus, dan disentri basiler. Beberapa jenis juga dapat menghasilkan zat beracun seperti indol dan skatol yang berpotensi menyebabkan penyakit, bahkan etionin yang bisa bersifat karsinogenik.
Secara umum, bakteri coliform dibagi menjadi beberapa kelompok utama:
- Coliform Total: Mencakup semua jenis bakteri coliform. Jumlah yang tinggi menunjukkan masalah pada sumber air atau proses pengolahannya.
- Coliform Fekal: Bagian dari coliform total yang berasal dari tinja hewan berdarah panas. Keberadaan bakteri ini menandakan kontaminasi tinja baru, menjadi indikator akurat potensi patogen berbahaya.
- Escherichia coli (E.coli): Jenis bakteri coliform fekal yang paling spesifik. Kehadiran E.coli dalam air minum menjadi petunjuk kuat kontaminasi kotoran tinja dan merupakan tanda bahaya karena beberapa strain E.coli dapat menyebabkan penyakit serius.
Dampak Bakteri Coliform Jika Masuk ke Dalam Tubuh Manusia
Meskipun bakteri coliform itu sendiri umumnya tidak berbahaya, keberadaannya menjadi indikator adanya bakteri berbahaya lain yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Minum air yang tercemar bakteri coliform, terutama yang mengandung E.coli patogen, dapat menyebabkan:
- Masalah pencernaan:Diare, mual, muntah, kram perut, dan demam.
- Dehidrasi:Akibat diare dan muntah yang terus-menerus.
- Infeksi Saluran Kemih (ISK):Beberapa jenis E.coli dapat memicu kondisi ini.
- Kondisi lebih berat pada individu dengan sistem imun lemah, anak-anak, dan lansia, seperti sindrom uremik hemolitik (HUS) yang disebabkan oleh E.coli O157:H7.
Bakteri Coliform sebagai Indikator Kualitas Air
Keberadaan bakteri coliform dalam sumber air jelas menunjukkan kontaminasi oleh kotoran manusia atau hewan. Selain itu, ini juga mengindikasikan kemungkinan adanya bakteri penyebab penyakit lain serta mikroba berbahaya seperti enteropatogenik dan toksigenik.
Penggunaan bakteri coliform sebagai indikator memiliki hubungan langsung dengan tingkat pencemaran air: semakin tinggi jumlah bakteri coliform, semakin buruk kualitas air tersebut.
Salah satu metode untuk mengetahui jumlah mikroorganisme ini secara tidak langsung adalah Metode Most Probable Number (MPN). Prinsip utama MPN adalah mengencerkan sampel hingga diperoleh konsentrasi mikroorganisme yang sesuai.
Pengenceran yang baik menghasilkan tabung positif, yaitu tabung yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah diinkubasi, ditandai dengan kekeruhan dan terbentuknya gas. Penentuan keberadaan bakteri coliform dengan metode MPN terdiri dari dua tahap: uji pendugaan (presumptive test) dan uji penegasan (confirmed test).
Wajib Pengujian Air Minum Anda!
Pengujian air minum secara rutinsangat vital untuk memastikan air Anda aman dari bakteri coliform dan patogen lainnya. Inti Surya Lab menawarkan layanan pengujian air minum yang lengkap, cepat, dan akurat sesuai standar profesional.
Kami menggunakan metode terbaru untuk mendeteksi bakteri coliform total, coliform fekal, dan E.coli secara spesifik. Sebagai laboratorium lingkungan yang telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional, Kementerian Ketenagakerjaan RI, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik.
Dengan hasil uji dari Inti Surya Lab, Anda dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi kesehatan keluarga. Jangan biarkan ancaman tak terlihat mengganggu ketenangan Anda.
Referensi:
- Hadiansyah, N., Junitasari, A., & Gustiana, E. (2021). Analysis of Coliform Bacteria in PAMSIMAS Drinking Water Samples in Kuningan Regency. Jurnal Kartika Kimia, 4(2), 89-95.
- Djoko, M. H. (2016, 27 Desember). Sumber Air Baku Untuk Air Minum. Research and Community Engagement. Faculty of Engineering Universitas Indonesia.
- Putri, I., & Priyono, B. (2022). Analisis Bakteri Coliform pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Gajahmungkur. Life Science, 11(1), 89-98.
- UNICEF Indonesia. (2023, Desember 14). Indonesia: Hampir 70 persen sumber air minum rumah tangga tercemar limbah tinja.
Editing: Alifah Fauza Riyadi
Terbaru

Mengenal Lebih Dekat Bakteri Coliform , Indikator Kebersihan Air dan Makanan
Coliform adalah kelompok bakteri yang biasanya digunakan sebagai indikator apakah air atau makanan s...
Selengkapnya
Mengungkap Fakta Depot Air Minum Isi Ulang Yang Perlu Kamu Tahu
Waspada! Air isi ulang yang jernih belum tentu aman. Telusuri fakta, risiko kesehatan (seperti E. co...
Selengkapnya
Mengendalikan Air Dalam Makanan , Strategi Efektif Kurangi Food Waste
Mengendalikan kadar air berarti memperlambat proses pembusukan, memperpanjang masa simpan produk, da...
Selengkapnya
Jangan Sepelekan ! Tips Menjaga Kualitas Makanan Dari Bahaya Kuman Akibat Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca yang semakin ekstrem berpengaruh besar terhadap kualitas makanan yang kita konsumsi ...
Selengkapnya
Mengenal Perbedaan Kadar Air Dalam Makanan Kering dan Basah
Kadar air dalam makanan tak hanya memengaruhi daya tahan dan cara penyimpanan, tetapi juga membentuk...
Selengkapnya
Pentingnya K3 di Tempat Kerja: 5 Bahaya Tersembunyi & Solusinya
Tempat kerja tampak aman? Waspada 5 bahaya tersembunyi K3 (Fisik, Kimia, Biologi, Ergonomi, Psikolog...
Selengkapnya
Cegah Kontaminasi Cacing Gelang Pada Makanan
Telur cacing akan masuk ke dalam tubuh ketika tangan atau jari yang terkontaminasi dari lingkungan b...
Selengkapnya
Mengenal Rahasia Awetnya Makanan Siap Saji, Pentingnya Kolaborasi Produsen dan Laboratorium
Pelajari bagaimana kadar air memengaruhi umur simpan makanan siap saji serta peran teknologi pengawe...
Selengkapnya
Kotor Lagi ! Limbah Hotel di Puncak Bogor Cemari Sungai Ciliwung
Limbah hotel yang langsung dibuang ke aliran sungai tanpa proses pengolahan mengandung bahan berbaha...
Selengkapnya
Awas ! Risiko Kadar Air Berlebih Dalam Produk Makananmu
Air tersembunyi ini sering tidak disadari dan dapat menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme jik...
Selengkapnya
Fungsi Kadar Air Dalam Kualitas Makanan
Air adalah medium utama yang memungkinkan reaksi kimia, pertumbuhan mikroorganisme, dan perubahan fi...
Selengkapnya
Merah Putih Berkibar di Istana Merdeka, Saatnya Lingkungan Juga Merdeka dari Polusi
Perayaan Kemerdekaan RI di Istana Merdeka dengan bendera berkibar di langit biru berisiko ternoda po...
Selengkapnya
Tips Memilih AMDK Yang Tepat
Memilih AMDK yang tepat tidak hanya memastikan rasa dan kualitas air yang baik, tetapi juga meminima...
Selengkapnya
Membedah Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Yang Aman
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) kini menjadi pilihan praktis dan populer bagi banyak orang untuk meme...
Selengkapnya