Cegah Kontaminasi Cacing Gelang Pada Makanan
Kasus tragis seorang balita akibat infeksi cacing gelang kembali mengingatkan kita betapa seriusnya masalah kesehatan yang sering dianggap sebelah mata.
Kontaminasi cacing gelang pada tubuh balita di Sukabumi, Jawa Barat akibat minimnya pengawasan orang tua terhadap lingkungan sekitarnya.
Dilansir cnnindonesia.com, cacing jenis askaris atau cacing gelang tumbuh dan besar di dalam tubuh balita perempuan.
Diketahui infeksi cacing tersebut telah lama tumbuh hingga berkembang biak di bagian usus sampai saluran pernapasan.
Cacing gelang bahkan sampai menghilangkan nyawa balita tersebut tak lebih dari empat hari.
Diketahui tidak hanya lingkungan yang kurang higienis, namun juga kontaminasi cacing ini terjadi akibat makanan yang kurang bersih.
Berkembangnya cacing tidak hanya disebabkan oleh kebersihan pribadi yang buruk, namun bisa berasal dari makanan yang tidak higienis dan terkontaminasi.
Dampak makanan yang terkontaminasi cacing sekilas tidak akan mengeluarkan gejala apapun, namun cacing akan bertahan bahkan tumbuh besar.
Seperti apa dampak makanan yang terkontaminasi cacing gelang dan penanganan terkait dampak kontaminasi cacing?
Daur Hidup Cacing Gelang
Mengenal dampak kontaminasi cacing pada makanan, pertama kita perlu mengetahui daur hidup hewan tersebut.
Cacing gelang dengan bahasa ilmiah Ascaris lumbricoides atau disebut cacing askariasis termasuk ke dalam jenis cacing nematode dengan tubuh berbentuk tabung dan dapat memanjang dan mampu berkembang biak di lingkungan kering (Rabbani, dkk., 2024).
Dilansir liputan6.com, daur hidup cacing gelang ini dapat memanjang antara 10-35cm dan dapat bertelur hingga 200 ribu dalam sehari.
Disebut cacing gelang sebab jenis cacing ini memiliki ukurang yang cukup besar dan dapat membentuk seperti gelang jika ditaruh di pergelangan tangan orang dewasa.
Dilansir detik.com, cacing askariasis dewasa dapat tumbuh cukup besar dibanding cacing kelompok nematode intestinal.
Cacing gelang dewasa dapat dilihat langsung tanpa bantuan alat laboratorium. Hebatnya lagi, cacing ini dapat hidup di tubuh manusia kurang lebih satu tahun tanpa pengobatan apapun.
Cacing ini baru bisa dideteksi setelah melihatnya keluar bersamaan dengan kotoran manusia, dan tidak hanya menginfeksi saluran pencernaan, bahkan bisa menjangkiti paru-paru.
Morfologi cacing gelang ini disebutkan bahwa ketika hidup di dalam tubuh inangnya (manusia) berwarna merah muda dengan kulit halus, namun setelah dikeluarkan, warnanya akan berubah menjadi putih pucat.
Ukurang cacing dewasa betika bisa lebih panjang dua kali lipat dari cacing dewasa jantan, yakni 22-35 cm. Sementara untuk cacing dewasa jantan, ukurannya berkisar 10-31 cm.
Bagaimana Kontaminasi Cacing Gelang pada Makanan?
Bak istilah tidak ada air kalau tidak ada hujan, cacing gelang askariasis bisa masuk ke tubuh manusia melalui hubungan lingkugan yang kotor dan pola hidup manusia itu sendiri, termasuk makanan.
Cacing gelang merupakan salah satu parasit usus yang dapat menginfeksi manusia melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Telur cacing gelang umumnya terdapat pada tanah atau air yang tercemar kotoran manusia, lalu bisa menempel pada produk makanan lain yang tidak dicuci dan diolah dengan benar.
Seseorang akan terkontaminasi telur cacing dengan menelan larva bersamaan dengan makanan atau memakan makanan dengan tangan yang tidak bersih (Rahim,F., 2022).
Makanan yang kotor, tidak bersih, atau diolah sembarangan dapat menjadi wadah berkembang biaknya cacing gelang.
Seperti kasus hilangnya nyawa seorang balita akibat infeksi cacing gelang, ditemukan fakta bahwa tidak hanya lingkungan sekitarnya yang kotor melainkan juga makanan yang ia konsumsi.
Terlebih anak-anak tanpa pengawasan ketat dari orang sekitar seolah jalan bebas hambatan bagi telur cacing untuk hidup di tubuh.
Telur cacing akan masuk ke dalam tubuh ketika tangan atau jari yang terkontaminasi dari lingkungan bersentuhan dengan area mulut atau juga dari sayuran dan makanan yang tidak dicuci atau dimasak dengan baik, daging yang tidak dimasak sempurna, atau jajanan yang terpapar debu dan kotoran sehingga menyebabkan telur dapat tertelan tanpa sengaja (Rabbani, dkk., 2024).
Masalah kontaminasi cacing pada anak juga dapat diwaspai oleh produsen makanan atau bahkan skala yang lebih besar yakni industrial.
Mengabaikan personal hygiene di pabrik makanan juga bisa menjadi jalan bagi telur cacing untuk mengontaminasi produk makanan. Alhasil, telur akan melakukan siklus hidupnya ketika makanan masuk ke dalam tubuh konsumen.
Selain itu, mengabaikan higienitas produksi makanan juga dapat menjadi jalan bagi cacing untuk mengontaminasi makanan.
Dalam industri makanan, kontaminasi dapat terjadi di berbagai tahapan produksi, bisa dari pengolahan bahan mentah hingga distribusi ke konsumen.
Penerapan higiene pada makanan diatur dalam PerMenKes No 2 Tahun 2023 tentang Penyehatan Pangan, meliputi pengawasan, perlindungan, dan peningkatan kualitas higiene dan sanitasi pada pangan.
Dampak kontaminasi makanan bukan hanya ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, tapi juga merambat pada dampak ekonomi dan reputasi yang merugikan bisnis.
Saat ada kasus kontaminasi makanan, stigma negatif tentang suatu produk akan dengan cepat menyebar dan menurunkan kepercayaan konsumen.
Belum lagi jika terjadi penarikan masal, akan mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan dan memperburuk bisnis pasar.
Kebersihan diri pekerja adalah kunci utama mencegah masuknya telur cacing gelang ke dalam produk makanan.
Personal hygiene yang baik seperti mencuci tangan, membersihkan kuku, serta memperhatikan pakaian kerja agar senantiasa bersih dan sesuai standar yang berlaku.
Selain itu produsen juga perlu memerhatikan sanitasi makanan dan lingkungan, seperti pemilihan bahan baku, teknik penyimpanan, proses pengolahan, kebersihan alat, sampai penggunaan air.
Kontaminasi cacing dapat berasal dari mana saja, tak memungkiri jika lingkungan atau area produski terbilan higienis.
Meski bahasa kontaminasinya telah dihindari, pengujian laboratorium tetap diperlukan untuk memastikan keamanan produk.
Pengujian makanan dapat mendeteksi keberadaan parasit, termasuk telur cacing gelang, baik dalam bahan baku, maupun produk akhir.
Mencegah Bahaya Kontaminasi Cacing Pada Makanan Dengan Pengujian
Keamanan produk makanan adalah fondasi utama dalam mencegah penyebaran kontaminasi, termasuk kontaminasi telur cacing gelang.
Setiap makanan yang dikonsumsi berpotensi menjadi media penyebaran penyakit apabila tidak melalui proses pengolahan, penyimpanan, dan distribusi yang tepat.
Pun dengan skala industrial, makanan yang tidak mendapat perhatian pada saat pemilihan bahan baku, pengolahan, bahkan distribusi akan menjadi wadah bagi kontaminan seperti telur cacing gelang ini.
Untuk itu memaksimalkan dampak kontaminasi dengan pengujian di laboratorium.
Mencegah masuknya bakteri, virus, bahkan cacing gelang dalam makanan dalam dicegah dengan pengujian preventif di laboratorium. Uji makanan di laboratorium membantu mendeteksi adanya telur cacing atautanda kontaminasi lain yang berbahaya.
Dengan melakukan pengujian, produsen makanan, sekolah, maupun pihak yang menyediakan makanan dapat memastikan produk yang dikonsumsi aman.
Pengujian makanan bukan hanya formalitas untuk memenuhi regulasi pemerintah, melainkan juga investasi jangka panjang bagi industri makanan.
Produk yang teruji aman akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan mengurangi risiko komplain atau penarikan produk.
Industri makanan dan minuman wajib mematuhi standar mutu dan keamanan pangan yang berlaku, baik nasional maupun internasional.
Tak hanya itu, perusahaan yang konsisten mengutamakan pengujian makanan akan memiliki citra positif sebagai brand yang peduli pada kesehatan konsumen.
Kualitas makanan yang aman menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan tubuh.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memastikan makanan terbebas dari risiko kontaminasi cacing gelang (Ascaris lumbricoides), yaitu parasit yang dapat hidup pada saluran pencernaan manusia.
Kontaminasi ini biasanya berasal dari bahan pangan yang terpapar lingkungan tidak higienis, seperti tanah atau air yang mengandung telur cacing gelang.
Untuk menjaga makanan tetap aman dikonsumsi, langkah pengujian laboratorium menjadi solusi yang tepat. Melalui pengujian, bahan pangan dapat dipastikan memenuhi standar keamanan dan tidak mengandung telur atau larva cacing gelang.
Proses ini membantu industri pangan, restoran, hingga rumah tangga dalam mengontrol kualitas makanan sebelum dikonsumsi masyarakat. Selain pengujian, penerapan sanitasi yang baik juga berperan besar dalam mencegah kontaminasi.
Mencuci bahan makanan dengan air bersih, memasak hingga matang sempurna, serta menjaga kebersihan peralatan dapur dapat meningkatkan keamanan pangan sehari-hari.
Kombinasi antara pengujian laboratorium dan penerapan higiene yang benar menciptakan perlindungan berlapis terhadap kesehatan konsumen.
Dengan melakukan langkah pencegahan yang tepat, masyarakat dapat menikmati makanan yang tidak hanya lezat tetapi juga terjamin keamanannya.
Pengujian laboratorium hadir sebagai investasi penting dalam menjaga kualitas pangan, sekaligus mendukung gaya hidup sehat dan berkelanjutan.
Referensi:
Mulyani, R. (2014). Pengetahuan, sikap dan perilaku higiene pengolah makanan. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 10(1), 6-12.
Rabbani, M. A., Difa, A., Putri, A. R., Madani, A. F., Ramadhani, D. A., & Triani, E. (2024). PENYULUHAN WASPADA INFEKSI ASCARIASIS PADA SISWA DAN SISWI SDN 1 SENGGIGI. Jurnal Pengabdian Masyarakat: BAKTI KITA, 5(2), 12-19.
Rahim, F. (2022). HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN DENGAN KONTAMINASI TELUR CACING PADA LALAPAN KUBIS DI WARUNG MAKAN KAKI LIMA KOTA MAKASSAR= RELATIONSHIP OF PERSONAL HYGIENE AND FOOD SANITATION WITH CONTAMINATION OF WORM EGGS ON FRESH VEGETABLES CABBAGE AT STREET FOOD STALL MAKASSAR CITY (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).
Terbaru

Mengenal Lebih Dekat Bakteri Coliform , Indikator Kebersihan Air dan Makanan
Coliform adalah kelompok bakteri yang biasanya digunakan sebagai indikator apakah air atau makanan s...
Selengkapnya
Mengungkap Fakta Depot Air Minum Isi Ulang Yang Perlu Kamu Tahu
Waspada! Air isi ulang yang jernih belum tentu aman. Telusuri fakta, risiko kesehatan (seperti E. co...
Selengkapnya
Mengendalikan Air Dalam Makanan , Strategi Efektif Kurangi Food Waste
Mengendalikan kadar air berarti memperlambat proses pembusukan, memperpanjang masa simpan produk, da...
Selengkapnya
Jangan Sepelekan ! Tips Menjaga Kualitas Makanan Dari Bahaya Kuman Akibat Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca yang semakin ekstrem berpengaruh besar terhadap kualitas makanan yang kita konsumsi ...
Selengkapnya
Mengenal Perbedaan Kadar Air Dalam Makanan Kering dan Basah
Kadar air dalam makanan tak hanya memengaruhi daya tahan dan cara penyimpanan, tetapi juga membentuk...
Selengkapnya
Pentingnya K3 di Tempat Kerja: 5 Bahaya Tersembunyi & Solusinya
Tempat kerja tampak aman? Waspada 5 bahaya tersembunyi K3 (Fisik, Kimia, Biologi, Ergonomi, Psikolog...
Selengkapnya
Cegah Kontaminasi Cacing Gelang Pada Makanan
Telur cacing akan masuk ke dalam tubuh ketika tangan atau jari yang terkontaminasi dari lingkungan b...
Selengkapnya
Mengenal Rahasia Awetnya Makanan Siap Saji, Pentingnya Kolaborasi Produsen dan Laboratorium
Pelajari bagaimana kadar air memengaruhi umur simpan makanan siap saji serta peran teknologi pengawe...
Selengkapnya
Kotor Lagi ! Limbah Hotel di Puncak Bogor Cemari Sungai Ciliwung
Limbah hotel yang langsung dibuang ke aliran sungai tanpa proses pengolahan mengandung bahan berbaha...
Selengkapnya
Awas ! Risiko Kadar Air Berlebih Dalam Produk Makananmu
Air tersembunyi ini sering tidak disadari dan dapat menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme jik...
Selengkapnya
Fungsi Kadar Air Dalam Kualitas Makanan
Air adalah medium utama yang memungkinkan reaksi kimia, pertumbuhan mikroorganisme, dan perubahan fi...
Selengkapnya
Merah Putih Berkibar di Istana Merdeka, Saatnya Lingkungan Juga Merdeka dari Polusi
Perayaan Kemerdekaan RI di Istana Merdeka dengan bendera berkibar di langit biru berisiko ternoda po...
Selengkapnya
Tips Memilih AMDK Yang Tepat
Memilih AMDK yang tepat tidak hanya memastikan rasa dan kualitas air yang baik, tetapi juga meminima...
Selengkapnya
Membedah Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Yang Aman
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) kini menjadi pilihan praktis dan populer bagi banyak orang untuk meme...
Selengkapnya