Mengenal Lebih Dekat Bakteri Coliform , Indikator Kebersihan Air dan Makanan
Kebersihan air dan makanan yang kita konsumsi setiap hari sangat menentukan kesehatan tubuh. Salah satu cara untuk menilai kualitas air dan makanan adalah dengan melihat ada tidaknya bakteri coliform.
Bakteri coliform sering dijadikan indikator kebersihan air dan makanan, karena dapat menunjukkan apakah sumber air maupun bahan pangan sudah tercemar atau masih aman untuk dikonsumsi.
Coliform bukan hanya sekadar mikroorganisme biasa, tetapi menjadi tanda penting dalam menilai standar kualitas air minum maupun kebersihan makanan yang beredar di masyarakat. Banyak penelitian menemukan bahwa air yang terkontaminasi coliform berpotensi menimbulkan berbagai penyakit pencernaan.
Artikel ini akan mengajak kamu mengenal lebih dekat bakteri coliform, memahami perannya sebagai indikator kebersihan air dan makanan yang andal, dan mengapa pengujian terhadapnya menjadi rutinitas wajib bagi banyak industri.
Pengertian Bakteri Coliform
Coliform adalah kelompok bakteri yang biasanya digunakan sebagai indikator apakah air atau makanan sudah tercemar atau masih aman dikonsumsi. Bakteri ini umumnya hidup di usus manusia dan hewan, sehingga keberadaannya dalam sampel air menandakan adanya potensi pencemaran (Kurahman, dkk., 2022).
Bakteri coliform adalah sekelompok bakteri yang bisa ditemukan di tanah, tanaman, serta saluran pencernaan hewan maupun manusia. Beberapa jenis Coliform yakni E. coli, Klebsiella, Enterobacter, dan Citrobacter. Bakteri ini bukan selalu patogen, tapi kehadirannya menunjukkan bahwa makanan atau air mungkin telah terkontaminasi oleh kotoran atau tidak diolah secara higienis.
Coliform berbentuk batang, bersifat gram negatif, tidak membentuk spora, serta mampu memfermentasi laktosa hingga menghasilkan asam dan gas dalam waktu kurang dari 48 jam pada suhu 37°C.
Secara umum, coliform terbagi menjadi dua jenis: coliform fekal dan coliform non-fekal. Coliform fekal berasal dari kotoran manusia, misalnya Escherichia coli (E. coli) yang dikenal sebagai penyebab utama diare dan gangguan pencernaan.
Sedangkan coliform non-fekal biasanya berasal dari kotoran hewan atau tanaman yang sudah mati, contohnya Enterobacter aerogenes yang dapat memicu infeksi oportunistik.
Penularannya bisa terjadi melalui kontak langsung dengan hewan terinfeksi atau dari makanan dan minuman yang tidak higienis.Oleh karena itu, memahami apa itu bakteri coliform, bagaimana perannya sebagai indikator kebersihan air dan makanan, serta dampaknya bagi kesehatan, menjadi hal penting agar kita lebih kritis dalam memilih sumber air minum dan makanan sehari-hari.
Jenis E. coli tertentu, seperti E. coli O157:H7, bisa menyebabkan penyakit serius. Bakteri ini termasuk kelompok enterohemoragik yang ditandai dengan gejala diare berdarah hingga Sindrom Hemolitik Uremik (SHU), yaitu gangguan pada saluran kemih.
Baku Mutu Coliform Di Air Bersih
Air bersih bukan hanya soal jernih dan tidak berbau, tapi juga harus memenuhi standar baku mutu coliform. Coliform adalah kelompok bakteri indikator yang digunakan untuk menilai apakah air bersih aman dikonsumsi. Menurut Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010, air minum yang layak harus bebas dari bakteri coliform, termasuk Escherichia coli (E. coli), karena keberadaannya menandakan pencemaran dari kotoran manusia atau hewan. Standar air bersih di Indonesia menetapkan kandungan Total Coliform tidak boleh ada (0/100 ml).
Sementara itu, air bersih adalah air yang telah memenuhi standar tertentu sehingga aman digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, terutama setelah melalui proses perebusan. Tingkat kebutuhan air bersih dapat ditentukan dengan melihat kebutuhan manusia, mulai dari air minum hingga keperluan sanitasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan, air untuk keperluan higiene dan sanitasi harus memenuhi persyaratan kualitas yang mencakup aspek fisik, kimia, dan biologi.
Parameter ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu parameter wajib dan parameter tambahan, yang semuanya bertujuan memastikan air tetap aman dan layak digunakan untuk mendukung kesehatan masyarakat.
Jika air mengandung coliform, risiko penyakit pencernaan seperti diare, tifus, hingga infeksi saluran kemih akan meningkat. Itulah sebabnya, uji kualitas air bersih sangat penting dilakukan secara berkala, baik untuk keperluan rumah tangga, industri, maupun layanan publik.
Dengan menjaga air tetap memenuhi baku mutu coliform, kita bisa memastikan konsumsi air sehari-hari lebih aman, sehat, dan mendukung kualitas hidup.
Baku Mutu Coliform di Makanan
Bakteri coliform juga hadir dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap bakteri Coliform adalah salah satu indikator penting dalam menilai kualitas sanitasi makanan Bakteri ini banyak ditemukan dalam feses manusia maupun hewan. Jika jumlah coliform atau Escherichia coli (E. coli) yang terdeteksi dalam sampel makanan cukup tinggi, hal itu menandakan bahwa proses pengolahan makanan tersebut tidak dilakukan dengan baik dan higienis. Dengan kata lain, tingginya kadar coliform menjadi tanda adanya masalah dalam kebersihan selama produksi atau penanganan makanan.
Mengapa Coliform Jadi Indikator Kebersihan?
Coliform digunakan secara luas sebagai indikator mikrobiologis dalam industri pangan dan air minum karena mudah ditemukan dan dideteksi secara laboratorium, tumbuh cepat dalam media tertentu, kehadirannya mencerminkan kemungkinan adanya patogen lain yang lebih berbahaya. Dengan kata lain, jika Coliform ditemukan dalam makanan, kemungkinan ada bakteri lain yang bisa menyebabkan penyakit meskipun Coliform itu sendiri tidak selalu menyebabkan infeksi.
Kontaminasi Coliform biasanya terjadi karena praktik kebersihan yang buruk dalam proses pengolahan makanan. Beberapa sumber kontaminasinya antara lain:
● Air yang digunakan untuk mencuci sayur atau buah tidak bersih
● Peralatan masak dan permukaan dapur tidak disanitasi
● Proses penyimpanan makanan yang tidak sesuai suhu aman
● Kurangnya kebersihan tangan saat mengolah makanan
Hal-hal kecil yang sering kita abaikan inilah yang bisa membuka jalan bagi Coliform masuk ke pangan.
Coliform memang bukan bakteri jahat yang langsung membuat kita sakit, mungkin kecil dan tak terlihat, tapi perannya sangat besar dalam menjaga keamanan pangan, kehadirannya jadi tanda peringatan. Ia adalah “pengintai setia” kebersihan dapur, menunjukkan bahwa ada yang salah dalam proses pengolahan atau penyajian makanan. Mengetahui cara mencegah kehadirannya bukan hanya akan melindungi diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar kita.
Ingat, makanan yang tampak lezat belum tentu aman. Karena di balik makanan yang terlihat bersih, bisa saja ada bakteri Coliform yang mengintai. Jadi, mulai sekarang, mari lebih peduli terhadap proses pengolahan makanan. Karena seringkali, kualitas makanan tidak hanya ditentukan oleh rasa dan tampilan, tapi juga oleh apa yang tidak terlihat oleh mata.
Referensi:
Hidayati, I., Reni Ida Wati, & Hanik Faizah. (2022). Analisis Total Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Makanan dan Minuman di Kantin X. Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan, 8(1), 26–34. https://doi.org/10.29080/alard.v8i1.1488.
Kurahman, T., Rohama, R., & Saputri, R. (2022). A Analisis Cemaran Bakteri Coliform Dan Identifikasi Bakteri Escherichia Coli Pada Air Galon Di Desa Sungai Danau: Analisis Cemaran Bakteri Coliform Dan Identifikasi Bakteri Escherichia Coli Pada Air Galon Di Desa Sungai Danau. Journal Pharmaceutical Care and Sciences, 3(1), 76-86.
Terbaru

Rahasia Umur Simpan Makanan: Cara Menjaga Daya Tahan dan Kualitasnya
Apa itu Umur Simpan Makanan? Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa ada makanan yang bisa bertahan...
Selengkapnya
Permen LH No. 11 Tahun 2025: Panduan Lengkap Baku Mutu & Standar Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Ketahui aturan terbaru dari Kementerian Lingkungan Hidup tentang baku mutu air limbah domestik dan s...
Selengkapnya
Residu Pestisida pada Buah dan Sayuran: Ancaman Tersembunyi bagi Keamanan Pangan
Dalam era pertanian modern, pestisida berperan penting untuk melindungi tanaman dari serangan hama d...
Selengkapnya
Organik Dalam Makanan : Mengenal Istilah Makanan Organik Dan Non-Organik
Dalam beberapa tahun terakhir, istilah organik semakin sering muncul di dunia makanan dan gaya hidup...
Selengkapnya
Kapan Waktu Terbaik Minum Teh Hijau ? Ini Analisisnya Berdasarkan Siklus Metabolisme Tubuh
Kapan sebenarnya waktu terbaik untuk menikmati secangkir teh hijau agar manfaatnya dapat diserap sec...
Selengkapnya
Minum Kombucha Tiap Hari ? Ini Manfaatnya Untuk Pencernaan!
Kombucha bukan sekadar tren sesaat, melainkan termasuk dalam kategori pangan fungsional karena menga...
Selengkapnya
Percaya Atau Tidak , Inilah 5 Alasan Ilmiah Mengapa Teh Cocok Untuk Pegawai Kantoran
tahukah kamu bahwa solusi alami untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas ini sudah ada dal...
Selengkapnya
Kelebihan dan Kekurangan Program Fortifikasi Makanan di Indonesia
mengupas secara komprehensif berbagai aspek program fortifikasi makanan di Indonesia, menyajikan arg...
Selengkapnya
Apa Itu Hujan Asam? Kenali Penyebab, Dampak, Dan Solusi Bagi Lingkungan Hidup
Hujan asam terjadi ketika kandungan zat kimia berbahaya di udara, seperti sulfur dioksida (SO₂) da...
Selengkapnya
8 Tanaman Hias Loveable Dengan Warna Brave Pink Green Hero, Percantik Halaman Sambil Jaga Lingkungan
Warna tanaman hias begitu beragam dan unik, mengundang rasa ingin memiliki. Dari hanya percampuran d...
Selengkapnya
Mengenal Environmental Baseline Study (EBS) Untuk Industri Ramah Lingkungan
Dengan mengintegrasikan teknologi hijau, efisiensi energi, serta pengelolaan limbah yang tepat, indu...
Selengkapnya
Apa Itu Fortifikasi Makanan? Mengenal Zat Tambahan Makanan Dan Manfaatnya Untuk Tubuh
9 Dari 10 Ahli Setuju! Fortifikasi Makanan Memberikan Manfaat Luar Biasa Bagi Tubuh- Yuk Kenali Jeni...
Selengkapnya
Rahasia Gaya Hidup Sehat dengan Secangkir Teh
Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan konsumsi pangan ala...
Selengkapnya
Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!
Pentingnya kesadaran akan keberadaan mikroplastik dalam seafood yang dikonsumsi sehari-hari. Berikut...
Selengkapnya